Kalau sebelumnya aku sudah mereview 2in1 PC
Lenovo Miix 310, kini aku punya perangkat yang lebih canggih lagi. Ini ialah Lenovo Yoga Book yang tak lain ialah sebuah convertible PC. Kita mampu menggunakannya sebagai tablet sekaligus Notebook. Perangkat ini terasa luar biasa canggih, modern, dan sangat portable. Beratnya sekitar 700 gram, dan yang paling aku sukai ialah ketebelannya yang hanya 9,6 mm. Sebagai gambaran, menenteng Yoga Book kurang lebih sama mirip menenteng buku tulis anak sekolahan.
Nah, yang bikin bentuknya terlihat modis ialah engsel yang ibarat rantai jam tangan. Benar-benar unik dan berasa spesial. Sementara adegan bodinya terbuat dari Magnesium Alloy yang tentunya dapat menekan bobotnya. Berkat engsel yang fleksibel, Yoga Book mampu dibentangkan sampai 180 derajat, atau bahkan dilipat sampai 360 derajat. Kita pun mampu menggunakannya untuk banyak sekali keperluan di banyak sekali kondisi.
Ketika membukanya, Anda bakal dihadapkan dengan layar IPS berdimensi 10,1 inci yang punya kualitas baik. Layar ini memiliki resolusi 1920 x 1200 pixels serta brightness sampai 400 nits. Saya tidak memilki keluhan pada tampilan layarnya, kecuali bezelnya yang tebal. Selain menggunakannya sebagai tablet untuk kebutuhan multimedia, kita juga mampu menggunakannya dengan lebih produktif sebagai notebook.
Kalau gres pertama kali melihatnya, Anda pasti bingung, mirip yang aku rasakan. Bagian yang seharusnya memuat keyboard, tapi justru tampil polos berwarna hitam. Namun gotong royong adegan ini merupakan keyboard dan sekaligus ialah papan responsif yang mampu dicoret-coret menggunakan stylus khusus berjulukan Real Pen.
Untuk mengaktifkan keyboardnya, cukup tekan ikon pensil selama dua detik. Dan holo keyboard alias keyboard virtual pun akan tampil dengan warna yang menyala. Ketika mengetik, kenyamanannya tentu tak sebaik keyboard fisik. Tapi, setidaknya lebih memudahkan untuk berkirim-kirim email. Namun jangan menggunakan untuk mengetik skripsi, sebab bakal sangat melelahkan.
Saat ditekan, holo keyboard mampu menjadikan getaran dan suara. Tingkat vibrasinya mampu diatur lemah atau kuat. Sementara responsitivasnya terasa cukup baik meski lagi-lagi tidak secepat keyboard fisik. Nah selain mengetik adegan ini juga mampu merespon sentuhan Real Pen. Kita mampu menulis eksklusif ataupun menggunakan perantara kertas. Jika menulis langsung, jangan gunakan ujung pena yang bertinta. Sedangkan jikalau pake perantara kertas lebih enak menggunakan ujung pena yang bertinta.
Untuk menulis atau menggambar, kita mampu menggunakan kertas yang disertakan berjulukan Create Pad ataupun kertas biasa. Saat menggambar di atas kertas, gambar atau coretan tersebut otomatis akan tercetak secara digital. Saya pun merasa sangat nyaman ketika menggambar atau menulis menggunakan Real Pen sebab sama mirip pulpen biasa. Selain papan responsive, layar milik Yoga Book gotong royong juga mampu dicoret-coret menggunakan pensil, pulpen, atau benda tumpul mirip wortel. Hal ini berkat teknologi Any Pen.
Sejatinya, Lenovo Yoga Book ditawarkan dalam dua varian OS, yakni Windows 10 dan Android Marshmallow 6.0. Saya pun lebih penasaran dengan versi Android sebab pastinya bakal lebih pas untuk hiburan dan multimedia harian. Di dalamnya terdapat CPU Intel Atom X5-Z8550, RAM 4 GB, storage 64 GB, serta baterai super jumbo 8500 mAh.
Tanpa adanya slot sim card, ketahanan baterainya ini mampu bertahan setidaknya sampai 10 jam. Untuk bermain game HD, performanya tidak terlalu istimewa. Hal ini mampu dilihat dari skor benchmark AnTuTu yang hanya mencapai 75671 poin. Bahkan dikala menjalankan game Asphalt Xtreme terasa lag. Saya curiga hal ini dikarenakan CPU yang digunakan belum optimal untuk game terbaru dikala ini. Tapi dikala bermain Dead Trigger 2, game berjalan dengan halus.
Selanjutnya untuk urusan suara, Anda bakal pasti merasa puas sebab ada dual speaker disisi kiri dan kanan, yang detail dan cukup lantang. Speaker ini dapat memanjakan indera pendengaran sebab tentunya lebih kencang dari speaker hp pada umumnya.